Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 00:28:46【Tempat Makan】122 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(23)
Sebelumnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Selanjutnya: DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
Artikel Terkait
- Ini kronologi lengkap temuan
- Gubernur minta kepala daerah tetapkan lokasi pembangunan SPPG 3T
- HIPKA: Ekspor nonmigas tumbuh 8,96 persen tunjukkan minat global naik
- Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat
- BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob
- Pemkab Malang telusuri penyebab keracunan belasan pelajar Mts
- Dari lokal ke global, UMKM Indonesia BISA Ekspor (bagian 2)
- BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam
Resep Populer
Rekomendasi

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG

Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing

Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa

BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG

Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil

Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG

Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia

Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba